Kehamilan adalah salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin berkembang dalam rahim. Biasanya, proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau lebih dari sembilan bulan. Waktu ini dihitung dari periode menstruasi yang terakhir.
Biasanya, dokter akan membagi usia kehamilan dalam tiga fase yang berbeda, seperti:
- Trimester Pertama (1 hingga 12 minggu)
Meskipun secara fisik perubahan pada ibu belum jelas terlihat, tetapi pastinya terjadi perubahan besar dalam tubuh ibu, seperti kadar hormon yang berubah secara signifikan. Rahim akan mulai mendukung pertumbuhan plasenta dan janin. Tubuh juga akan menambah suplai darah untuk membawa oksigen dan nutrisi ke janin yang sedang berkembang.
Pada trimester pertama ini, janin akan mengembangkan semua organnya pada akhir bulan ketiga. Makanya, momen-momen ini sangat penting agar ibu hamil mempertahankan pola makan sehat, termasuk menambahkan jumlah asam folat yang cukup untuk membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Selama trimester pertama, risiko keguguran biasanya cukup tinggi. Oleh sebab itu, ibu harus menjaga kondisi dan vitalitas tubuh. Tanyakan kondisi kesehatan ibu hamil kepada dokter untuk penanganan kehamilan yang tepat.
- Trimester Kedua (13 hingga 28 minggu)
Trimester kedua adalah periode paling nyaman bagi mayoritas ibu hamil. Sebagian besar gejala kehamilan awal seperti morning sickness akan menghilang. Perut juga akan mulai terlihat membesar karena rahim akan tumbuh dengan cepat pada masa-masa ini.
Walaupun gejala mual perlahan hilang, tetapi ada beberapa keluhan umum yang akan dirasakan ibu, termasuk kram kaki, nyeri di ulu hati, selera makan tinggi, muncul varises, sakit punggung, dan terkadang hidung tersumbat.
Trimester kedua adalah masa ketika ibu hamil dapat merasakan janin bergerak untuk pertama kalinya. Biasanya, pergerakan ini terjadi pada minggu ke-20 masa kehamilan. Pada momen ini, janin bahkan bisa mendengar dan mengenali suara ibu.
Beberapa tes screening biasanya dilakukan pada trimester kedua. Pastikan untuk membicarakan riwayat medis pribadi dan keluarga kepada dokter untuk mengetahui masalah genetik yang dapat memberikan risiko pada janin.
Trimester kedua juga menjadi momen ketika bagian-bagian tubuh janin terbentuk seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak. Ibu juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi di trimester kedua. Biasanya selama trimester kedua, dokter menguji diabetes gestasional yang umumnya dideteksi antara minggu ke-26 dan 28 masa kehamilan.
- Trimester Ketiga (29 hingga 40 minggu)
Trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 kehamilan sampai masa kelahiran bayi. Pada trimester ketiga, janin sudah bisa membuka, menutup mata, dan menghisap jempolnya. Janin bisa menendang, merenggangkan badan, dan merespon cahaya.
Memasuki bulan kedelapan, pertumbuhan otak akan berlangsung terus dan cepat. Ibu mungkin bisa mendapatkan bentuk siku atau tumit di perut. Di bulan ke 9 atau usia kehamilan 34-36 minggu paru-paru sudah matang dan siap bekerja sendiri.
Untuk ibu sendiri akan ada pemeriksaan teratur seperti tes urine untuk mengetahui kadar protein di dalam tubuh, memeriksa tekanan darah, memantau detak jantung janin, dan persiapan-persiapan lain menuju proses persalinan.
Proses Terjadinya Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi ketika sperma membuahi sel telur setelah dilepaskan dari ovarium selama proses ovulasi. Telur yang berhasil dibuahi kemudian akan bergerak menuju rahim, tempat proses implantasi akan terjadi. Ketika proses implantasi berjalan dengan baik maka kehamilan pun dapat terjadi.
Tanda Kehamilan
Saat hamil, kamu akan mengalami beberapa gejala umum, seperti:
- Tidak Menstruasi. Jika kamu terlambat atau tidak mengalami menstruasi, hal ini bisa menjadi tanda utama dari kehamilan. Namun, ada beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan.
- Sakit Kepala. Kondisi ini menjadi tanda lain dari awal kehamilan. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon dan peningkatan volume darah.
- Flek Darah. Beberapa wanita akan mendapati flek darah di awal kehamilan yang merupakan bagian dari proses implantasi.
- Kenaikan Berat Badan. Memasuki trimester pertama kenaikan berat badan tidak akan mengalami peningkatkan yang besar. Kenaikan berat badan akan terjadi cukup besar ketika memasuki trimester kedua.
- Heartburn. Perubahan hormon pada masa kehamilan memicu ibu hamil mengalami heartburn.
- Konstipasi. Perubahan hormon juga membuat metabolisme pencernaan kamu menjadi lebih lambat. Hal ini membuat ibu hamil rentan mengalami konstipasi.
- Perubahan Payudara. Perubahan payudara menjadi salah satu tanda kehamilan. Payudara akan terasa lebih lembut dan padat.
- Mual. Kondisi ini dikenal juga sebagai morning sickness. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon pada tubuh ibu hamil.
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan perlu dilakukan saat kamu mengalami kehamilan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin dalam kondisi yang sehat. Selain memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan gaya hidup dan pola makan yang perlu dijalankan ibu untuk menjaga kesehatan selama menjalani kehamilan.
Selain itu, saat kehamilan kamu juga akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah dan melakukan USG. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi dalam keadaan baik.
Dengan melakukan USG ibu bisa mengetahui berat badan serta tinggi bayi saat pemeriksaan. Ibu juga bisa mengetahui jenis kelamin bayi melalui USG saat kehamilan memasuki trimester kedua.
Komplikasi Kehamilan
Ibu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada dokter kandungan untuk menghindari berbagai komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Tekanan darah tinggi.
- Diabetes gestasional.
- Preeklamsia.
- Gangguan cemas dan depresi.
- Keguguran.
- Anemia.
- Kematian janin dalam kandungan.
Perawatan Kehamilan
Agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar hingga persalinan, sebaiknya lakukan berbagai perawatan, seperti:
- Mengonsumsi berbagai makanan sehat.
- Mengonsumsi suplemen vitamin kehamilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan.
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
- Melakukan pemeriksaan secara rutin.
- Menghindari konsumsi makanan mentah atau yang diolah secara tidak matang.
- Jangan merokok dan mengonsumsi alkohol.
- Aktif bergerak atau berolahraga.
- Penuhi kebutuhan istirahat.
- Kelola stres dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Selain melakukan pemeriksaan secara rutin, sebaiknya ibu hamil segera mengunjungi rumah sakit terdekat ketika mengalami beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika hamil, seperti perdarahan, nyeri pada perut bagian bawah, nyeri punggung, sakit kepala yang disertai gangguan penglihatan, hingga kontraksi saat usia kehamilan belum memasuki minggu ke 37.
Segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk pertolongan pertama pada ibu hamil!
Referensi:
NIH. Diakses pada 2022. About Pregnancy.
Healthline. Diakses pada 2022. What Do You Want to Know About Pregnancy?
NHS. Diakses pada 2022. Pregnancy.
NIH. Diakses pada 2022. What Are Some Common Complications of Pregnancy?
Brigham Health Hub. Diakses pada 2022. 12 Ways to Stay Healthy During Pregnancy.
Very Well Family. Diakses pada 2022. Common Warning Signs to Be Aware of in Pregnancy